Keuntungan dari Radio
Dapat menjangkau hampir seluruh warga negara dalam masyarakat, setiap waktu, setiap tempat, dan melibatkan siapa saja (bahkan orang buta huruf) serta di mana saja.
Pendengar radio tidak harus tetap berada di depan pesawat radionya, tidak seperti halnya menonton televisi.
Ini berarti mendengarkan radio dapat dilakukan sembari melakukan hal-hal lainnya, berpindah tempat, tetapi harus tetap dengan konsentrasi tinggi. Hal ini berarti lebih banyak waktu yang dapat digunakan untuk mengerjakan hal-hal lainnya, sambil dapat mendengarkan/ menikmati suara radio. Ini juga berarti bahwa makin banyak pendengar yang dapat dijangkau sementara mereka masih tetap dapat bekerja sesuai tanggung jawab pekerjaannya.
Radio adalah media elektronik termurah, baik pemancar maupun penerimanya. Ini berarti terdapat ruang untuk lebih banyak stasiun radio dan lebih banyak pesawat penerima dalam sebuah perekonomian nasional. Dibandingkan dengan media lain, biaya yang rendah sama artinya dengan akses kepada pendengar yang lebih besar dan jangkauan lebih luas kepada kaum dengan tingkat ekonomi yang rendah.
Dampak Negatif dari penggunaan Radio
1. Radiasi gelombang radio dapat menimbulkan induksi gelombang elektromagnetik.
2. Induksi gelombang elektromagnetik dapat mempengaruhi ion positif dan ion negatif di sekeliling pancaran radiasinya.
3. Di dalam tubuh manusia, terkandung ion-ion yang bermuatan positif maupun negatif.
4. Muatan (ion) positif dan negatif di dalam tubuh terjadi keseimbangan apabila tidak mendapat pengaruh terutama dari radiasi gelombang elektromagnetik.
5. Apabila pengaruh radiasi tersebut melebihi batas ambang yang dapat diterima oleh tubuh manusia, maka akan terjadi ketidakseimbangan muatan (ion) di dalam tubuh manusia yang akan berakibat pada terganggunya fungsi-fungsi organ tubuh atau metabolisme dalam tubuh manusia.
6. Apabila hal ini terjadi terus menerus dalam jangka waktu yang lama maka kesehatan
orang tersebut akan terganggu (sakit). (Al)
MENGUKUR KECEPATAN BUNYI
zulfa septiana dewi
March 27, 2019
0 Comments
Mengukur Cepat Rambat Bunyi
Percobaan resonansi untuk mengukur cepat rambat bunyi
Resonansi I jika :
L1 = atau λ = 4 L1
Resonansi II jika :
L2 = atau λ = L2
Resonansi ke III jika :
L3 = λ atau λ = L3
Atau λ dapat dicari dengan
λ= 2 (L2 – L1) = (L3 – L1)
Bagaimana prinsip kerja alat ini? Mula-mula diatur sedemikian, permukaan air tepat memenuhi pipa dengan jalan menurunkan jerigen. Sebuah garputala digetarkan dengan cara dipukul menggunakan pemukul dari karet dan diletakkan di atas bibir tabung kaca, tetapi tidak menyentuh bibir tabung dan secara perlahan-lahan tempat air kita turunkan. Lama-kelamaan akan terdengar bunyi yang makin lama makin keras dan akhirnya terdengar paling keras yang pertama. Jika jerigen terus kita turunkan perlahan-lahan (dengan garputala masih bergetar dengan jalan setiap berhenti dipukul lagi), maka bunyi akan melemah dan tak terdengar, tetapi semakin lama akan terdengar makin keras kembali. Apa yang menyebabkan terdengar bunyi keras tersebut?
Gelombang yang dihasilkan garputala tersebut merambat pada kolom udara dalam tabung dan mengenai permukaan air dalam tabung, kemudian dipantulkan kembali ke atas. Kedua gelombang ini akan saling berinterferensi. Apabila kedua gelombang bertemu pada fase yang sama akan terjadi interferensi yang saling memperkuat, sehingga pada saat itu pada kolom udara timbul gelombang stasioner dan frekuensi getaran udara sama dengan frekuensi garputala. Peristiwa inilah yang disebut resonansi. Sebagai akibat resonansi inilah terdengar bunyi yang keras. Resonansi pertama terjadi jika panjang kolom udara sebesar , peristiwa resonansi kedua terjadi jika panjang kolom udara , ketiga jika dan seterusnya. Dengan mengukur panjang kolom udara saat terjadi resonansi, maka panjang gelombang bunyi dapat dihitung.
Persamaan Matematis Cepat Rambat Bunyi
Oleh karena itu, cepat rambat gelombang bunyi dapat dicari dengan persamaan :
v = f × Î»
dengan :
λ = panjang gelombang bunyi (m)
f = frekuensi garputala (Hz)
v = cepat rambat gelombang bunyi (m/s)
f = frekuensi garputala (Hz)
v = cepat rambat gelombang bunyi (m/s)
Cepat Rambat Bunyi
Cepat rambat bunyi adalah hasil bagi jarak yang ditempuh bunyi oleh gelombang bunyi per satuan waktu. Cepat rambat bunyi di udara dipengaruhi oleh kondisi udara, terutama suhu dan tekanan udara.
Bunyi memiliki cepat rambat yang terbatas. Bunyi memerlukan waktu untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Cepat rambat bunyi sebenarnya tidak terlampau besar. Cepat rambat bunyi jauh lebih kecil dibandingkan denga cepat rambat cahaya. Bahkan sekarang orang telah mampu membuat pesawat yang dapat terbang beberapa kali daripada cepat rambat bunyi. Cepat rambat bunyi sering dirumuskan sebagai berikut:
v = s / t
Keterangan:
v = cepat rambat bunyi (m/s),
s = jarak sumber ke pengamat (m),
t = selang waktu (s)
Hubungan antara cepat rambat bunyi (v), panjang gelombang (λ ), dan frekuensi bunyi (f), dapat dirumuskan sebagai berikut:
v = λ . f
Keterangan:
v = cepat rambat bunyi (m/s)
λ = panjang gelombang (m)
f = frekuensi bunyi (Hz)
https://youtu.be/WPVQlj0zTu0